Proses Pembuatan Baja
Biji besi dari hasil pengeboran biasanya bercampur dengan pasir, tanah lempung, tanah liat serta batu-batuan,Pertama - tama memisahkan campuran tambahan dari biji besi. Untuk keperluan itu biji besi diangkut ke atas saluran goncang melawan aliran air. Dengan pengerjaan ini pasir tanah lempung dan tanah liat dipisahkan. Untuk kelancaran fabrikasi besi ada baiknya jikalau biji berukuran sama, oleh karena itu biji dipecahkan dengan pemecah biji hingga ukurannya sedapat mungkin sama besar dan selanjutnya disaring. Dengan demikian diperoleh suatu jumlah tertentu biji halus yang kemudian setelah dicampur antara lain dengan bahan-bahan imbuh, dimasak bersama atau dirol hingga berupa bola-bola yang dapat dipergunakan kembali. Selanjutnya batu-batuan dipisahkan dari biji. Pengerjaan ini dilaksanakan dengan bantuan silinder besar yang berpuatar dan di dalamnya dipasang maknit-maknit kuat. Biji dan batu-batuan diangkut ke atas silinder dengan bantuan saluran transpor. Maknit akan lebih menarik biji berkadar besi dari pada batu-batuan. Dengan pemutaran silinder batu-batuan lebih dahulu dilepaskan dan berpindah ke tempat lain dari pada biji berkadar besi. Setelah itu biji dipanggang. Pemanggangan terjadi di dalam oven panggang. Dalam oven panggang ini biji dikeringkan, zat-zat yang mudah menghawa menghilang dan jikalau perlu karbonat besi diubah menjadi oksid besi. Jikalau biji telah mengalami pengerjaan ini, biji dibawa ke dapur tinggi. Dapur tinggi terdiri dari dua buah bentuk kerucut, yang berdiri satu di atas yang lain dengan alas-alasnya. Dapur ini dibangun tahan api, yang memperoleh kekokohan yang dibutuhkan dengan selubung baja pelat. Dapur diisi dengan sebutan muatan. Muatan terdiri dari biji besi bahan imbuh dan kokas. Gas yang dikala proses meninggalkan dapur tinggi masih dapat dipergunakan. Dengan alasan ini dapur dari atas ditutup dengan saluran gas. Muatan dapat dimasukkan ke dalam melalui saluran ini dengan kerugian gas yang minim. Untuk pembakaran kokas dibutuhkan banyak zat asam. Oleh karena itu udara atau angin ditiup ke dalam dapur melalui pipa tiup yang berada di atas api. Di dalam bagian bawah dapur tinggi ditampung besi kasar dan terak.
Seperti dapat dilihat dari rumus-rumus biji besi pada umumnya adalah suatu persenyawaan besi zat asam. Jikalau tidak demikian haalnya, umpama pada batu besi kalsit, maka biji besi di dalam oven panggang dapat diubah menjadi ilsid besi. Pada prinsipnya dalam dapur tinggi terjadi tidak lain dari pada pemisahan zat asam dari biji besi, sehingga kita mendapat besi sebagai sisa. Proses reduksi ( reduksi = pengurangan).
Dalam biji terdapat batu-batuan galian. Batu-batuan ini mempunyai titik lumer tinggi. Untuk menurunkan titik lumer ini ditambahakan bahan imbuh dalam bentuk kapur (CaO). Bahan imbuh ini melumer bersama dengan batu-batuan dan abunya menjadi terak yang menyelubungi tetesan besi yang terbentuk dan terak melindunginya melawan oksidasi dan mengapung di dalam tungku di atas cairan besi kasar.
Kita mengetahui bahwa berbagai proses kimia pada suhu tinggi berlangsung lebih cepat. Oleh karena itu udara yang kita butuhkan untuk pembakaran kokas, dipanaskan sebelumnya dalam pemanas udara.